Kamis, 02 Oktober 2014

morfologi bunga

PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Pada dasarnya tanaman memiliki bunga, karena bunga merupakan tempat berkembang biakan( Perbanyakan) buat tanaman. Karena, didalam bunga ada yang namanya putik adalah alat perkembang biakan betina dan benang sari adalah alat perkembang biakan jantan.
            Bunga dapat dibedakan ada bunga yang lengkap ada juga bunga tidak lengkap. Bunga lengkap terdiri dari putik dan benang sari.contoh bunga lengkap adalah bunga sepatu Bunga tidak lengkap hanya memiliki benang sari atau putik saja. Contoh bunga tidak lengkap adalah bunga mawar.
            Dalam hal ini bunga, batang dan daun itu berfungsi buat tanaman untuk mempertahankan hidupnya, karena bunga, batang dan daun adalah tempat pembentukan makanan buat tanaman dan untuk memperbanyak keturunan tanaman itu sendiri.
            Jika  kita  perhatikan  susunan  suatu  bunga, mudahlah  diketahui  bahwa  bunga  adalah  penjelmaan  suatu  tunas (batang  dan  daun-daun)  yang  bentuk, warna  dan  susunannya  disesuaikan  dengan  kepentingan  tumbuhan, sehingga  pada  bunga  ini  dapat  berlangsung  penyerbukan  dan  pembuahan, dan  akhirnya  dapat  dihasilkan alat-alat  perkembangbiakan.
            Dalam hal ini bunga itu hal yang sangat penting buat tanaman itu sendiri, karena fungsi dan kegunaan bunga sangat penting buat tanaman itu,sehinga setiap tanamanharus ada yang namanya bunga. Tidak mesti bunga itu lengkap atau tidak lengkap. Karena bunga dapatdibantu oleh hewan atau manusia dalam berkembang biakan.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
            Tujuan
Untuk  mengetahui  bunga  lengkap  dan  tidak  lengkap, mempelajari dan  mengenali  bagian-bagian  bunga  baik  bunga  lengkap  atau  tidak  lengkap.


TINJAUAN PUSTAKA
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik, (Gembong, 1985 ).
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah, (Abraham Fhan. 1991).
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya,( Gembong, 1985 )
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx), (Mitchell. 2003).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga). Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai, (Mitchell. 2003).
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji, (Hidayat.1995).
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan,(Hidayat.1995).
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias. Melihat bunga adalah refreshing mata paling menarik untuk menyegarkan, (Hidayat.1995).
Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia) Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya.Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi.Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada daunnya,daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi.Walaupun demikian menurut kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya, (Abraham Fhan. 1991 ).


BAHAN DAN METODE
Bahan :
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
Bunga Angrek, bunga Merak, Bunga Asoka, Bunga Sepatu, Bunga Kertas Sebagai bahan yang akan diamati.
Alat :
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
            Buku gambar, berfungsi untuk menggambar hasil obyek yang telah diamati.
Alat tulis, berfungsi sebagai alat untuk menggambar maupun menulis hasil dari pengamatan.
            Pensil warna, berfungsi sebagai alat untuk mewarnai gambar hasil dari pengamatan.
Prosedur Kerja
1.    Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati
2.    Mengamati bagian-bagian bunga.
3.    Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.



Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di sekitar lingkungan fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, pada hari Senin, tanggal 22 Oktober 2012 pukul 10.0012.00 Wita.















HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Gambar Bunga Anggrek
                                                                                      Keterangan:





          2. Gambar Bunga Asoka
                                                                                             Keterangan :






3. Gambar Bunga Kertas
                                                                                             Keterangan :







4. Gambar Bunga Sepatu
                                                                                             Keterangan :













5. Gambar Bunga Merak
                                                                                             Keterangan:













Pembahasan
Bagian-bagian bunga 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx), (Abraham Fhan. 1991 ).
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengamatan yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bunga ada yang lengkap atau tidak lengkap.
2. Bunga itu terdiri dari Kepala putik (stigma), Tangkai putik (stilus), Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), Sumbu bunga (axis), Artikulasi, Tangkai bunga (pedicel), Kelenjar nektar, Benang sari (stamen), Bakal buah (ovum), Bakal biji (ovulum), Serbuk sari (pollen), Kepala sari (anther), Perhiasan bunga (periantheum), Mahkota bunga (corolla), Kelopak bunga (calyx),
Saran
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam peraktekum. sebaiknya praktikan harus teliti dalam pengamatan dan pengukuran saat praktikum yang berada dalam pengawasan asisten. Yang paling penting adalah kerjasama antara praktikan dan asisten.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar