Rabu, 07 Mei 2014

PENERUSAN DAYA DENGAN SABUK DAN PULLEY PADA TRAKTOR TANGAN

PENERUSAN DAYA DENGAN SABUK DAN PULLEY PADA TRAKTOR TANGAN
(LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN)
























ANIS FUAD
E1A212233












PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014


 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sabuk penggerak adalah suatu peralatan dari mesin yang bekerjanya berdasarkan dari gesekan. Melalui gesekan antara puli dan sabuk penggerak gaya melingkar dapat dipindahkan dari puli penggerak ke puli yang digerakan. Perpindahan gaya ini tergantung dari tekanan sabuk  penggerak ke permukaan puli, maka ketegangan dari sabuk penggerak sangatlah penting dan bila terjadi slip kekuatan geraknya akan berkurang.
Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu :
1.          Sabuk rata : Sabuk rata dipasang  pada puli silinder dan meneruskan  momen antara dua poros yang  jaraknya dapat sampai 10 m dengan perbandingan putaran  antara 1/1 sampai 6/1.
2.          Sabuk dengan penampang  trapesium : Dipasang pada puli  dengan alur dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 5 m  dengan perbndingan putaran  1/1 sampai 7/1.
3.          Sabuk dan gigi : Digerakkan dengan sproket pada jarak pusat sampai 2 m dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan antara 1/1 sampai 6/1. Sebagian besar transmisi  sabuk  menggunakan sabuk-V  karena  muda penanganannya dan harganya murah. Kecepatan sabuk  direncanakan 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum  sampai 25 (m/s). Daya maksimum  yang dapat  ditrasmisikan  kurang lebih sampai 500 (Kw).
Sabuk penggerak  datar memberikan fleksibel, menyerap hentakan, pemindahan  kekuatan  yang efisien  pada kecepatan tinggi, tahan tehadap kikisan panas dan harganya murah. Selain itu sabuk datar ini juga  dapat dipakai  pada puli yang kecil. Kelemahan dari sabuk ini adalah karena  sabuk ditentukan  untuk tekanan  yang tinggi, maka menyebabkan beban  yang besar  bagi batalan.
Adapun tipe dari sabuk  penggerak datar ini yaitu :
1.      Sabuk terbuka : sabuk ini digunakan  untuk menghubungkan  dua poros sejajar  dan berputar  dengan arah  yang sama. Jika jarak diantara  kedua sumbu besar, maka sisi kencang  sabuk ditempatkan  pada bagian bawah.
2.      Sabuk silang : sabuk ini digunakan untuk dua poros sejajar  dengan putaran  berlawanan arah. Untuk  menghindari sobekan keausan, jarak kedua poros maksimum 20b, dimana b adalah lebar sabuk dengan kecepatan di bawah 15 (m/s2)
3.      Sabuk perempat putaran : digunakan pada poros yang tegak lurus dan berputar pada satu arah  tertentu. Jika dikehendaki arah lain maka perlu puli pengarah. Untuk mencegah lepasnya sabuk, lebar bidang singgung puli harus lebih besar atau sama dengan 1,4 lebar sabuk.
4.      Sabuk dengan puli  pengencang : sabuk ini digunakan pada poros sejajar dengan sudut  kontak kecil pada puli kecil
5.      Sabuk kompon : digunakan  untuk meneruskan daya dari  poros satu ke poros lainnya melalui beberapa puli.
6.      Sabuk dengan puli pelepas : sabuk ini digunakan jika dikehendaki menghentikan atau menjalankan  poros mesin  tanpa mempengaruhi  puli penggerak. Puli yang dipasak  pada poros mesin dan yang berputar  pada kecepatan  sama poros mesin disebut  test pulley. Puli yang berputar bebas  disebut  a loose pulley.
Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan  tetoron  atau semacamnya dipergunakan sebagai inti  sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan  bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya  yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata.
Atas dasar daya rencana dan putaran poros penggerak, penampang sabuk-V yang sesuai dapat diperoleh. Daya rencana dihitung dengan mengalikan daya yang akan diteruskan dengan factor koreksi .
Transmisi sabuk-V hanya dapat menghubungkan poros-poros yang sejajar dengan putaran yang sama. Dibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai, sabuk-V bekerja lebih halus dan tak bersuara. Untuk mempertinggi daya yang ditransmisikan dapat dipakai beberapa sabuk-V yang dipasang sebelah-menyebelah. Jarak sumbu poros harus sebesar 1,5 – 2 kali diameter puli besar.
Putaran puli penggerak dan yang digerakkan berturut-turut adalah n1 (rpm) dan n2 (rpm), dan diameter nominal masing-masing adalah dp (mm) dan Dp (mm) serta perbandingan putaran U dinyatakan dengan n2/n1atau dp/Dp. Karena sabuk-V biasanya dipakai untuk menurunkan putaran 

Tujuan
            Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa memahami cara penerusan daya dengan sabuk dan pulley pada traktor tangan.







ALAT DAN METODE
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Pompa Air
2.      Traktor Tangan
Metode
Metode dalam praktikum ini adalah :
1.      Cara rpm pada motor pengeraknya.
2.      Ukur diameter pulley penggerak dan diameter pulley yang digerakan.
3.      Hitung rpm pulley yang digerakan dengan menggunakan persamaan :
S x D (Penggerak) = S x D (yang digerakan)
Dimana :
S   = Kecepatan putar per menit
D  = diameter pulley.
Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2014 pada Pukul 16.00 wita – 18.00 wita bertempat di Laboratorium Mekanisasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas lambung Mangkurat Banjarbaru.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dalam praktikum ini adalah :
Gambar
Keterangan
Pulley yang digerakan
Pulley pengerak
Sabuk V

Pembahasan
            Pulley yang digerakan ukuranya lebih besar dari pada pulley penggerak itu karena agar pulley yang digerakan dapat mengimbagi dari pulley pengerak.
            Dalam tlaktor tanggan daya antara pulley penggerak dengan pulley yang digerkan dihubungkan dengan sanuk V. Kenapa dinamakan sabuk V karena bentuk dari sabuk itu menyerupai huruf V, sehingga dikatakan dengan sabuk V.
            Cara menghidupkan pulley pengerak adalah dengan cara diengkol, kemudian di pegang coke atau pemancing daya agar daya dapat mengerakan daya pengerak sehingga dapat diteruskan ke pullye yang digerakan dengan menggunakan sabuk V.






KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum yang dilakukan adalah :
1.      Pulley penggerak lebih kecil dari pada pulley yang digerakan.
2.      Penghubung antara pulley pengerak dan pulley yang digerakan adalah sabuk V.
3.      Cara menghidupkan telaktor tangan adalah dengan cara diengkol dan dipegang coke atau pemancing daya agar bisa diteruskan kepada pulley penggerak.
Saran
Saran untuk praktikum ini adalah :
1.      Penyampaian materi agar bisa diperjelas agar praktikan bisa memahami materi dengan baik.
2.      Contoh – contoh soal agar praktikan bisa lebih banyak mencoba cara menghitung rpm.
3.      Kerjasama antara praktikan dan asisten praktikan agar tetap terjalan dengan baik.





DAFTAR PUSTAKA




DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................             i
PENDAHULUAN .....................................................................................             1
Latar Belakang ............................................................................................             1
Tujuan .........................................................................................................             4
ALAT DAN METODE ..............................................................................             5
Alat .............................................................................................................             5
Metode ........................................................................................................             5
Waktu dan Tempat ......................................................................................             5
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................             6
Hasil ............................................................................................................             6
Pembahasan .................................................................................................             7
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................             8
Kesimpulan .................................................................................................             8
Saran ...........................................................................................................             8
DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar